Search Blog Jerawat Di Sini

Saturday, August 15, 2015

Hubungan Makanan Pedas dan Jerawat

Di Indonesia, membikin makanan pedas di dapur dengan cobek batu maupun dengan blender merupakan keseharian para ibu-ibu rumah tangga. Terutama jika keluarganya sangat menyukai makanan yang pedas. Tentu saja dengan cabe merah sebagai bahan utamanya.



Sayangnya ada hubungan erat antara memakan makanan pedas dengan timbulnya jerawat di wajah anda. Dalam beberapa kasus, terutama yang memiliki kulit sensitif, memakan makanan pedas dapat memicu terjadinya jerawat. Walaupun hubungan sebab-akibat atau bagaimana prosesnya belum bisa dipastikan secara ilmiah.

Maka dari itu, jika anda memiliki riwayat memakan makanan pedas kemudian timbul jerawat diwajah, alangkah baiknya jika anda tidak ingin muncul jerawat di wajah untuk menghindari menyantap makanan pedas.

Ini berlaku juga untuk berbagai bentuk sambal, maupun makan pedas semacam lotis, lotek maupun rujak.

Sunday, December 14, 2008

Pengalaman Berjerawat: Jerawat dan Dokter Kulit

Ini Kiriman sebuah cerita tentang pengalaman seputar masalah jerawat dari seorang yang bernama Afriyeni Amril (af_jenny80[at]yahoo[dot]com):


Hai, Haqiqie. Salam kenal. saya jenny yg sempet buka blog kamu :bicarajerawat.blogspot.com

Pengen cerita aja nih. Awal februari 2008, saya jerawatan. Gak sampe panik siy. Soalnya jerawat yg nongol masuk kategori jerawat nasi (bahasa awamnya) di jidat. Mulai cemas, saat tuh jerawat merambah wilayah pipi dan dagu pada bulan juninya dan yg nongol jerawat dengan ukuran yg lumayan disertai warnah merah.

Pada dasarnya kulit saya masuk kategori berminyak dan sensitif, tapi tidak pernah jerawatan sebelomnya. Dari kecil, ABG, sampe dewasa muda, saya tidak pernah jerawatan. Gak tau kenapa, di usia 27 ini malah jerawatan.

Saya memilih untuk tidak kedokter kulit, mengingat :

  1. Saya tidak pernah mempunyai masalah kulit sebelumnya.
  2.  Kulit saya sensitif dan menurut hemat saya, dokter biasa menggunakan obat dengan dosis tinggi untuk mengatasi masalah kulit pada pasien (ini hasil survey dari 12 org teman yg pernah ke dokter kulit krn masalah jerawat).
  3. Saya tidak mau coba2 dengan produk kimia, krn dari yg saya baca, banyak obat2an oral untuk jerawat yg bisa menyebabkan gemuk.

Langkah awal untuk mengatasi jerawat tadi dengan make produk kosmetik Tolak Jerawat Sari Ayu yg warnanya pink dan berbau sulfur. Harganya kurang lebih 16rb. Produk ini saya pilih karena saudara2 saya yg berjawat memakainya dan sukses mengusir jerawat.
Pakenya sesudah muka dibersihkan lalu olesi tolak jewat ini pada daerah yg berjerawat, sebelom tidur. Begitu bangun paginya di bilas dengan sabun. Jerawat di jidat hilang, berganti bekas2 hitam. Jerawat yg di pipi dan dagu, diatasi dengan tidak mengkonsumsi makanan seperti telor, udang, cumi dan memperbanyak makan sayur juga buah. Sementara jerawat td tetap diolesi dengan tolak jerawat sari ayu. Jerawat ini dengan ukuran lumayan dan merah di pipi dan dagu ini sempat hilang.

Permasalahannya timbul saat saya mulai mencoba mengatasi bekas jerawat.

Saya membaca dr sebuah blog, bahwa madu yg dicampur kayu manis bubuk dapat mengatasi jerawat dan bekasnya dalam 20 hari.

Karena madu punya banyak manfaat, dan ini resep tradisional yg minim resiko (krn tidak dimakan, hanya diolesi), saya pun mencoba. Mencampur 3 sendok makan madu dengan 1 sendok teh bubuk kayu manis hingga menjadi selai ato pasta. kemudian diolesi ke wajah yg sudah dibersihkan dan dikeringkan sebelum tidur. Setelah bangun keesokan harinya di bilas dengan air hangat hinga bersih. Ada yg perlu diperhatikan, selai ini ternyata bila terkena kain bisa meninggalkan noda, alias selai ini seperti getah yg bila menempel dibaju ato kain akan meningalkan bekas.

Selama 12 hari, bekas jerawat yg hitam2 mulai tampak nyata memudar. Sebenarnya dalam 8 kali pakai saja secara teratur, bekas hitam sudah berkurang. Ampuhlah pokoknya! Tapi karena menurut yg saya baca hasilnya akan efektif setelah 20 kali, maka saya pun melanjutkannya.

Dihari ke 14, tiba2 dibekas jerawat yg awalnya saya kira telah mati, tumbuh kembali (jerawatnya hidup lagi, hehehe). Tidak tanggung2 semuanya bersemi merah seperti udang rebus. tidak hanya di beberapa bekas jerawat sebelumnya, tapi juga ditempat yg belom terjajah jerawat, seperti hidung dan daerah sekitar pipi dekat telinga. Saya benar2 kalang kabut.. Takut liat muka sendiri. Jerawat saya bersemi merah merona diantara bekas jerawat yg mulai hilang. Tidak hanya di wajah, jerawat juga nongol di punggung, leher, kepala dan lengan.

Saya tidak tahu, apakah jerawat ini timbul kembali karena pasta madu dan kayu manis yg saya pakai atau karena sebelomnya saya lalai menjaga makanan saya!Karena merasa jerawat telah hilang, saya mulai makan telor, udang dan miekocok kesukaan saya.
Kemudian saya akhirnya mengalah dan memilih untuk konsultasi ke dokter kulit.
Kebetulan ada teman2 yg pernah kena cacar menyarankan saya untuk konsul ke dokter tersebut yg dikenal tokcer!!

Benar saja, dokter ini pasiennya banyak bgt. Daftar hari Jumat untuk berobat di hari kamis minggu depannya. Alasannya, si dokter hanya menerima paling banyak 15 pasien sehari dengan jam praktek jam 16.30 s/d 19. Katanya siy biar bisa fokus ama pasiennya.

Ceritanya, begitu saya masuk, dokter ini bertanya macam2. Mulai dari riwayat kulit (apakah pernah berjerawat sebelomnya? Sejak kapan jerawatan? Apakah orang tua juga pernah punya riwayat berjerawat? dll) sampe pola makan, jadwal istirahat, penggunaan kosmetik, hingga kebiasaan gosok gigi dan cuci rambut. Nah lho? Dokter ini, bener2 berdiskusi dengan saya, sampe saya tahu, penggunaan pasta gigi dan cara gosok gigi yg salah, ternyata juga bisa jd penyebab jerawat. Begitu juga dengan shampo dan cara mecuci rambut. Menurut dokter ini, pasta gigi mengandung pemutih yg tdk bagus untuk kulit wajah. Bila cara gosok gigi salah, yaitu busa pasta gigi sampai terkena pipi atau dagu, bisa menimbulkan jerawat. begitu juga dengan shampo. Sampai akhirnya, si dokter bertanya, apakah saya pernah tinggal lama di luar kota? Saya pun menjawab iya. Saya tinggal di luar kota selama 6 tahun. Dan kembali lg ke kota saya 2 tahun lalu. Si dokter menyimpulkan bahwa ini karena perbedaan iklim, dari daerah laut, ke daerah rawa, hehehehe... Ada perbedaan kelembaban, dan segala macamnya.

Si dokter memberi saya obat oral untuk 20hr dan obat oles. Obat oral ini berupa 2 jenis kapsul yg masing2 dimakan 1x sehari. kapsul pertama adalah kapsul yg mengandung beta karotin, vitamin dan mineral. Kapsul kedua mengandung benzoyl peroxide. Obat oles yg diberi berupa sabun muka yg dipakai hanya pada pagi hari, cleansing yg dipakai pagi dan malam, obat kocok acne yg dipakai saat hendak tidur (aromanya sedikit berbau sulfur), cream yg dipakai untuk pagi hari dan bedak tabur warna kulit.

Selain memberi obat ini, dokter juga memberi pesan :

  1. Diet dengan benar dalam artian kurangi makanan berminyak, makanan manis seperti coklat dan es krim, lalu makan yg biasanya menjadi pemicu alergi seperti telor, seafood.
  2. Perbanyak makan sayuran yg difariasikan dari sayuran putih, hijau dan kuning atau merah.
  3. Perbanyak makan buah2an yg juga difariasikan.
  4. Perbanyak minum air putih.
  5. Cukup istirahat.
  6. Perbanyak sirkulasi udara di rumah, dalam artian jangan melulu pake AC atau Fen, jendela dan pintu tetap harus dibuka pada pagi dan sore hari untuk sirkulasi udara yg bagus.
  7. Perhatikan kebersihan pakaian dan seprey juga selimut.
  8. Jaga kebersihan tangan
  9. Gosok gigi dengan benar dan cuci rambut dengan benar.
  10. Jangan terlalu memikirkan jerawat anda, coba fokuskan, apa yg akan kita lakukan saat jerawat ini dan bekasnya hilang ( saat itu saya menjawab, saya ingin pake eyeshadow dan blush-on yg saya idamkan, hehehehe).
  11. Berdoalah, krn usaha tanpa doa juga tidak afdol.

Dalam 37 hari, jerawat dan bekasnya hilang. memang menguras dompet, tapi setimpal dengan hasilnya yg maksimal. Bahkan kulit wajah saya terlihat lebih cerah. Sekarang saya bisa katakan, jangan takut untuk kedoter kulit, memang mahal tp sehat tidak selamanya murah bukan? ada saatnya kita harus memilih jalan yg mahal, bila jalan yg murah sudah tidak bisa lagi diharapkan. Tapi ingat, tetap harus pintar2 memilih dokter kulit.
Ini yg saya lakukan saat memilih doter kulit :

  1. Saya bertanya kepada banyak org. Mulai dengan tetangga, teman, dan saya juga 'menugaskan' saudara untuk bertanya hal yg sama pada teman2 mereka.
  2. Setelah mendapat gambaran dokter yg dikatakan bagus, saya mendatangi tempat praktek dokter tersebut dan bertanya macam2 pada pasien disana. Seperti : apakah bapak/ibu/mbak pernah ke dokter ini sebelumnya? dokternya seperti apa ya? apakah beliau komunikatif? apakah beliau bersedia memberika no hp nya untuk konsultasi lebih lanjut? obat apa yg biasanya diberi? cocok gak? kira2 seperti itu.
  3. Saya mencoba mendapatkan nomor HP dokter tersebut dan mencoba menelopon beliau, saya ingin buktikan sendiri apakah si dokter benar komunikatif seperti yg disampaikan para pasiennya.

Saturday, November 29, 2008

Dimana Beli Benzoil Peroksida / Benzoyl Peroxide?

Suatu ketika seorang tiba tiba mengirimkan pertanyaan kepada saya mengenai Benzoil Peroksida:

Pak ttg beonzoil peroxide, belinya dimana ya? harganya berapa ya?

Tks, budi


Tentu saja saya agak terkejut. Saya tidak pernah menggunakan Benzoyl Peroxide, saya juga hanyalah seorang blogger yang secara tidak sengaja menuliskan atau lebih tepat menerjemahkan tulisan2 tentang penanganan atau obat jerawat. Salah satunya Benzoil Peroxida ini. Akan tetapi saya tentu tidak pernah membeli dimana, harganya berapa juga tidak tahu.

Alhasil saya hanya menyarankan untuk membeli Benzoil Peroksida ini di Apotik apotik terdekat. Tanya saja obat jerawat yang mengandung Benzoyl Peroxide. Tapi awas benzoil Peroxide bisa bikin kulit merah merah lho. dan liat kadarnya. jangan berlebihan memakainya

Jawaban saya:
wah kurang tahu... katanya sih beli diapotik ada, bilang aja obat jerawat yang ngandung benzoyl peroxide, hati hati lho mas... bisa merah2 kulitnya, jangan berlebihan pakenya...